Sampah Limbah B3 Contohnya
Contoh-contoh dari Sampah atau Limbah B3
Gas elpiji, soda kaustik, kaporit atau desinfektan, spiritus/alkohol, dan detergen.
Sabun mandi, pembersih toilet, shampoo ataupun cairan setelah mencukur.
Kamper, obat-obatan, hairspray, semprotan nyamuk, kosmetik dan parfum.
Baterai, cairan pembersih lantai dan korek api.
Pestisida, oli mobil, aki bekas, cat dan pengencer.
Itulah penjelasan mengenai limbah B3 mulai dari jenis hingga contohnya. Semoga bermanfaat, ya!
Artikel ini ditulis oleh Mutiara Zalsabilah Ridwan, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Berikut beberapa contoh limbah B3 yang sering ditemukan di sekitar kamu:
Penggunaan bahan-bahan kimia pada detergen bisa berbahaya untuk kelangsungan hidup manusia beserta lingkungan. Bahan kimia yang terdapat pada detergen biasanya seperti surfaktan, builder, filler, dan aditif. Detergen bisa mencemari lingkungan melalui busa yang dibuat melalui saluran air.
Busa detergen yang tidak mudah hilang ini bisa membuat kontak air dan udara menjadi terbatas. Kondisi inilah yang bisa menyebabkan orgasme yang ada di dalam air mati karena kekurangan oksigen. Selain itu, bahan surfaktan yang terdapat dalam detergen juga menimbulkan kulit menjadi kasar.
Hairspray juga mengandung bahan kimia berbahaya yaitu polyvinylpyrrolidone yang dimana memiliki fungsi untuk mengeraskan rambut, polymer calledpolydimethylsiloxane yang membuat rambut terangkat lebih lama dan pytocalcious yang dapat meninbkatkan jumlah mineral dalam akar rambut sehingga rambut menjadi kaku.
Obat nyamuk juga mengandung bahan-bahan kimai berbahaya. Di dalam obat nyamuk mengandung dichlorovynil dimethyl phosfat (DDVP), prpooxur (karbamat), dan diethyltoluamide yang merupakan jenis insektisida pembunuh serangga.
Risiko yang dapat dialami jika menggunakan obat nyamuk bakar adalah asapnya yang dihirup, sedangkan pada obat nyamuk cair memiliki dosis yang lebih kecil karena cairan yang dikeluarkan diubah menjadi gas.
Baterai bekas merupakan salah satu contoh limbah B3 yang sering dijumpai. Tanpa disadari, kandungan bahan kimia di dalamnya dapat berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
Baterai bekas dianggap sebagai salah satu limbah B3 karena mengandung berbagai logam berat seperto merkuri, nikel, timbal, kadmium, dan lithium. Nah, agar tidak mencemari lingkungan dan menganggu kesehatan manusia. Oleh karena itu, sebaiknya baterai bekas tidak dibuang di pembuangan sampah umum.
Aki kendaraan bermotor mengandung H2SO4 bisa berbahaya bagi manusia. Nah, apabila air aki mengenai kulit maka dapat menyebabkan gatal-gatal. Jika terkena logam maka dapat menyebabkan korosi dan air aki juga dapat merusak cat mobil.
Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun atau biasa disingkat sampah B3 merupakan sampah yang sifat dan konsentrasinya mengandung zat yang beracun dan berbahaya. Tidak seperti sampah organik yang lebih bersahabat, sampah B3 secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak lingkungan, mengganggu kesehatan, dan mengancam kelangsungan hidup manusia serta organisme lainya. Pengelolaannya pun dijalankan secara khusus agar tidak menjadi ancaman bagi lingkungan dan manusia.
Tidak hanya di industri dan laboratorium, hampir di setiap rumah pasti memiliki satu dari beberapa sampah B3 itu. Sebut saja detergent, pengharum ruangan, cairan pembersih kamar mandi, lem perekat, barang elektronik hingga batu baterai. Akan tetapi, masih banyak masyarakat yang belum memahami cara penanganannya yang benar. Padahal pengelolaan yang salah dapat membahayakan banyak hal.
Limbah dari Sumber Tidak Spesifik
Limbah ini merupakan limbah yang tidak berasal dari proses utama melainkan dari kegiatan pemeliharaan alat, inhibitor korosi, pencucian, pengemasan, dan lain sebagainya.
Sifat-sifat Limbah B3
Suatu limbah bisa dikatakan sebagai limbah B3 apabila mempunyai sifat-sifat tertentu. Anda bisa jadi ingin tahu apa saja sifat limbah bahan beracun dan berbahaya tersebut. Maka, berikut penjelasan selengkapnya yang bisa Anda simak
Limbah beracun dan berbahaya punya sifat mudah meledak. Pada umumnya limbah jenis ini pada suhu dan tekanan standar dapat dengan mudah meledak. Limbah jenis ini dinilai sangat berbahaya. Dari mulai penggunaan, penggangkutan, sampai pembuangannya. Pasalnya bisa menyebabkan ledakan besar tidak terduga.
Limbah B3 pun punya sifat pengoksidasi yaitu melepaskan panas karena teroksidasi sehingga dapat menimbulkan api saat bereaksi dengan bahan lainnya. Apabila limbah ini tidak ditangani dengan benar, dapat menyebabkan kebakaran besar pada ekosistem.
Dikatakan limbah beracun dan berbahaya karena limbah tersebut mudah menyala. Maksudnya adalah limbah tersebut dapat bereaksi yaitu terbakar karena interaksi dengan bahan lain seperti air, udara, atau zat lain. Meskipun masih berada di suhu dan tekanan standar.
Limbah B3 sudah pasti punya sifat beracun. Limbah seperti ini diyakini punya kandungan zat racun yang mengancam kehidupan manusia maupun hewan. Pada umumnya limbah beracun ini paling banyak ditemukan pada sisa pertanian seperti buangan pestisida dan lainnya.
Selanjutnya, tentu saja punya sifat berbahaya. Limbah seperti ini merupakan limbah baik dalam bentuk padat, cair, maupun gas dapat menyebabkan bahaya untuk kesehatan. Limbah seperti ini pun dapat memberikan reaksi melalui kontak inhalasi maupun oral.
Semua limbah B3 rata-rata punya sifat korosif. Limbah seperti ini cenderung dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Selain itu dapat memicu pengkaratan pada baja. Contoh limbah yang punya sifat korosif adalah sisa asam sulfat yang biasa digunakan pada industri baja, serta limbah pembersih sodium hidroksida pada industri logam.
Banyak limbah beracun dan berbahaya punya sifat iritasi. Limbah jenis ini akan memicu sensitasi pada kulit, peradangan, hingga iritasi pada pernapasan. Bahkan, apabila terhirup bisa mengakibatkan pusing dan mengantuk. Contohnya seperti zat asam formiat yang banyak digunakan pada industri karet.
Sudah pasti limbah B3 ini punya sifat berbahaya bagi lingkungan. Limbah jenis ini akan berpotensi merusak lingkungan serta ekosistem. Contohnya seperti limbah CFC atau Chlorofluocarbon yang banyak dihasilkan oleh mesin pendingin.
Ketiganya merupakan sifat dari limbah beracun dan berbahaya. Limbah karsinogenik merupakan limbah pemicu kanker. Sementara teratogenic dapat mengganggu pembentukan embrio. Kalau mutagenic biasanya akan berpengaruh terhadap perubahan kromosom.
Contoh Yang Sering Ditemukan Di Kehidupan Sehari-Hari
Ada beberapa contoh limbah B3 yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Mungkin Anda salah satu penyumbang terbesar untuk limbah tersebut? Beberapa limbah beracun dan berbahaya paling banyak ditemukan adalah:
Masih banyak orang yang membuang bekas baterai yang sudah habis ke sampah kertas. Padahal baterai bekas hendaknya dibuang pada tempat terpisah. Apabila dibiarkan begitu, bahan kimia yang ada pada baterai bekas akan mencemari air, tanah, dan secara tidak langsung masuk ke rantai makanan. Misalnya dari tumbuhan lalu dikonsumsi oleh manusia.
Contoh limbah B3 lain adalah lampu TL serta bohlam. Anda mungkin sudah sangat sering membuang bohlam bekas dengan sampah lain tanpa memisahkannya dulu. Cara ini sangat keliru, karena bohlam bekas mengandung banyak zat berbahaya seperti merkuri dan nikel. Zat ini berpotensi mengganggu metabolisme tubuh.
Masih juga banyak ditemukan sisa oli bekas dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya oli sering digunakan untuk kebutuhan mesin bermotor yang saat ini sudah banyak sekali jenisnya. Oli bekas diketahui banyak mengandung materi logam yang sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia. Secara medis, materi logam dapat merusak organ seperti ginjal dan syaraf. Bahkan dapat memicu timbulnya beberapa penyakit berbahaya.
Itu dia tadi penjelasan tentang apa itu limbah B3. Selain itu, turut dibahas juga mengenahi jenis, sifat, dan contoh limbah tersebut yang sering dijumpai pada kehidupan sehari-hari. Mulai sekarang Anda perlu peduli tentang limbah beracun dan berbahaya tersebut. Sebab, tidak hanya dapat mengancam lingkungan saja, tapi juga kehidupan makhluk hidup serta microorganisme di bumi.
Tiap harinya sampah dihasilkan dari segala aktivitas manusia. Beragam jenis sampah memiliki perbedaan masing-masing pada karakteristiknya, contohnya seperti sampah atau limbah B3.
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah jenis limbah yang mengandung zat yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Limbah ini termasuk sisa-sisa bahan kimia industri, limbah medis, baterai bekas, dan produk elektronik yang rusak. Pengelolaan limbah B3 memerlukan penanganan khusus agar tidak mencemari lingkungan atau menimbulkan risiko kesehatan.
Lalu, bagaimana jenis hingga contoh dari sampah atau limbah B3? Dikutip dari situs resmi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng dan booklet Penggunaan & Pembuangan Limbah B3 Rumah Tangga oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, simak penjelasannya di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis-jenis Limbah B3
Pembahasan selanjutnya adalah tentang apa saja jenis limbah B3. Jika ditinjau dari sumbernya, limbah bahan beracun dan berbahaya ini dapat dibedakan menjadi 3 jenis. Berikut masing-masing penjelasannya:
Merupakan limbah bahan beracun dan berbahaya yang tidak berasal dari proses utama. Banyak aktivitas yang diduga menjadi faktor penyebab munculnya limbah ini. Misalnya seperti dari kegiatan pemeliharaan alat, inhibitor korosi, pelarutan kerak, pengemasan, pencucian, dan masih banyak lagi.
Kalau yang ini adalah limbah B3 yang berasal dari sumber spesifik. Limbah ini tercipta dari aktivitas utama kegiatan industri. Misalnya limbah sisa-sisa bahan kimia yang dipergunakan untuk aktivitas produksi. Selain itu segala fasilitas dan alat-alat yang digunakannya, dan masih banyak lagi.
Limbah bahan beracun dan berbahaya juga bisa berasal dari sumber lain. Biasanya sumbernya berasal dari hal tidak terduga. Misalnya seperti produk kadaluarsa, sisa kemasan produk, tumpahan bahan kimia tertentu, hingga buangan suatu produk yang dianggap tidak sesuai spesifikasi.
Cara Mengolah Sampah B3 yang Aman
Karena ada banyak jenis sampah B3, dan kandungannya berbeda-beda, maka cara memperlakukannya juga berbeda. Mulai dari pemakaian, penyimpanan hingga pembuangan. Melansir dari laman Environmental Protection Agency USA, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengolah sampah B3 dengan baik:
Tips mengolah sampah B3 di atas bisa dilakukan di rumah. Tapi perlu ditekankan jika mengolah sampah B3 itu tidak mudah dan butuh perlakuan khusus. Oleh sebab itu, lakukan konsultasi dengan pakar atau kamu bisa hubungi Waste4Change untuk mendapat arahan yang tepat.
Karakteristik Limbah B3
Suatu limbah tergolong berbahaya dan beracun jika memiliki sifat atau karakteristik seperti mudah meledak, teroksidasi, menyala, beracun, bersifat korosif, dan menimbulkan masalah kesehatan. Mengutip dari dlh.bulelengkab.go.id, berikut ini beberapa karakteristik limbah B3.
Limbah yang mudah meledak atau explosive adalah limbah yang saat suhu dan tekanan standar dapat meledak. Kondisi tersebut dapat terjadi sebab limbah ini bisa menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi melalui reaksi fisika atau kimia sederhana.
Jenis limbah ini sangat berbahaya saat penanganan, pengangkutan, maupun pembuangan karena bisa menyebabkan ledakan besar yang tak terduga. Adapun beberapa contoh limbah B3 yang mudah meledak yaitu asam prikat.
Karakterstik limbah B3 lannya yaitu sampah anorganik berbahaya yang bisa melepaskan panas karena teroksidasi. Limbah ini dapat menimbulkan api ketika bereaksi dengan bahan lain. Jika pengelolaan limbah ini tidak ditangani dengan serius maaka dapat menyebabkan kebakaran besar di lingkungan tersebut. Contohnya yaitu kaporit.
Limbah B3 juga bisa memiliki sifat yang mudah menyala atau flammable. Limbah ini adalah sampah berbahaya yang mudah terbakar karena kontak dengan udara, nyala api, air, atau bahan lain walaupun suhu dan tekanan standar.
Contoh limbah B3 yang mudah menyala yaitu benzena, pelarut toluena atau pelarut aseton dari industri cat, tinta, pembersih logam, dan laboratorium kimia.
Limbah beracun adalah limbah yang mengandung zat beracun bagi makhluk hidup. Limbah ini dapat menyebabkan keracunan, sakit, bahkan kematikan jika terjadi kontak pernapasan, kulit, atau mulut. Contoh limbah ini yaitu limbah pertanian seperti pestisida.
Limbah berbahaya merupakan limbah dalam bentuk padat, cair, atau gas yang bisa menyebabkan bahaya bagi kesehatan.
Karakteristik limbah B3 berikutnya yaitu bersifat korosif. Limbah ini memiliki ciri bisa menyebabkan iritasi kulit, menyebabkan karat pada baja, memiliki pH ≥ 2 (jika bersifat asam) dan ≥ 12,5 (jika bersifat basa). Contoh limbah B3 ini yaitu sisa asam sulfat untuk industri baja, limbah asam dari abterai dan accu, serta limbah permberih sodium hidroksida di industri logam.
Limbah yang bersifat iritasi adalah limbah yang bisa menyebabkan peradangan ataupun iritasi pernapasan, pusing, dan mengantuk saat terhirup. Contoh limbah ini yaitu asam formiat dari industri karet.
Sampah B3 dari Sumber Spesifik
Sampah B3 jenis ini berasal dari industri yang sudah jelas atau spesifik, seperti industri kesehatan dan laboratorium. Artinya, limbah dari kegiatan industri ini akan menjadi limbah infeksius dan termasuk sampah B3 sumber spesifik. Dan jenis sampah ini akan dibedakan lagi menjadi dua, yakni umum dan khusus. Contoh sampah B3 sumber spesifik umum adalah limbah karbon aktif, asam kromat bekas, dan proses tanning. Sedangkan sampah B3 sumber spesifik khusus bisa berupa slag timah putih, copper slag, nikel slag dan lainnya.
Limbah dari Sumber Spesifik
Limbah B3 ini merupakan limbah yang berasal dari kegiatan utama di sebuah proses industri.
Limbah Berbahaya bagi Lingkungan
Limbah dengan karakteristik ini yaitu limbah yang bisa menyebabkan kerusakan di lingkungan dan ekosistem. Contoh limbah B3 yaitu CFC atau chlorofluorocarbon yang dihasilkan oleh pendingin ruangan.